my short stories
Jumat, 13 Maret 2009
PasT PoEm
AURORA MATA HATI
Rasakan getaran senandung hati
Mengalun melodi cinta yang membara
Tak kuasa menahan rindu yang berkecamuk
Membelenggu suasana dasar lubuk
Mata kita seakan berkata
Beradu dalam kebisuan mulut
Hati dan batin kita merasa
Gelora cinta yang sangat dalam
Wajah kita tersipu
Melihat batin kita berucap
Memerah redup terasa malu
Namun sampai kapan ini berjalan
Waktu
Sinar secercah senyum manja diantara kita
Hingga membendung aurora hati kita
Begitu indah mempesona
Kala bintang bersayup menjauh
Hilang seberkas senyum seroja
Karena ini hanya impian mata hati
Sepasang dara yang beradu cinta
MENDUNG KELABU
Tak tahu mengapa butiran ini jatuh
Saat engkau terlintas dalam pikiranku
Sangat berdosanya diriku
Atas salahku padamu
Hanyalah engkau yang menyayangiku
Tak ada yang lain yang menandingi cintamu
Kuharap engkau segera kembali
Dari pikirmu yang telah mati
Tak terbayang saat dulu kala
Kau selalu menimang – nimang aku
Agar menjadi berguna seperti dirimu
Aku harap akan datang keajaiban
Dari Tuhan sang pencipta alam
Betapa aku sangat butuh dirimu
Sebagai figur yang kutiru
Tapi lama aku menunggu tak datang jua
Keajaiban telah sirna terasa
Yang ada hanya tangis derita
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home